Makassar, abrad.ddi.or.id. — MANISNA PONTREN atau Masa Inisiasi Lingkungan Pondok Pesantren DDI ABRAD berlangsung selama empat hari, 22-25 Juli 2024 bertempat di masjid pondok yang diperuntukkan bagi santri baru yang berjumlah 21 orang.
Baca Juga: Silaturahmi BB KSDA Sulsel dan DDI ABRAD
Aneka materi disajikan untuk membuka wawasan santri baru. Materi Kepesantrenan menjadi menu pembuka yang dibawakan oleh Muhammad Adlan, yang berisi pengenalan seputar lingkungan pondok pesantren. Dari infrastruktur hingga penjelasan soal suprastrukturnya, dari lokasi ibadah hingga buang hajat, dari persoalan bangun tidur hingga tidur malam kembali.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Sulsel Resmikan Galeri Karya Gurutta Ambo Dalle
MANISNA PONTREN kemudian dilanjutkan dengan materi Wawasan Kebangsaan dan Kewarganegaraan, yang dibawakan oleh Direktur Pondok Pesantren DDI ABRAD, Dr. H. Abdul Rahman Zain, yang memaparkan isi seputar pentingnya pemahaman kebangsaan dan kewarganegaraan yang baik, agar kelak peserta didik bisa menjadi warga negara yang baik, yang setia pada bangsa dan negaranya.
Selanjutnya ada materi Anti Korupsi, yang dibawakan oleh Pahri M. Jafar, Kordinator Capacity Building Anti Penyuapan PLN UIP Sulawesi bergantian dengan A. Yul Sri Hidayah, Penyuluh Anti Korupsi PLN UIP Sulawesi. Keduanya juga bergiliran membawakan materi Anti Bullying dan Anti Pelecehan Seksual.
Baca Juga: Ketua DDI Sulsel: Adab Dulu Baru Ilmu
Hari terakhir diisi dengan pengenalan Ke-DDI-an dan Ahlussunnah wal Jamaah oleh Andi Taufiq Eka Putra, ketua Yayasan Pondok Pesantren Abrad, sekaligus menjadi hidangan penutup Masa Inisiasi Lingkungan Pondok Pesantren tahun 2024.
