Makassar, abrad.ddi.or.id.– Kakanwil kemenag atau kepala kantor wilayah kementerian agama Sulawesi Selatan, Muhammad Tonang, Ahad (29/09/2024) menghadiri peringatan maulud nabi Muhammad saw di Pondok Pesantren DDI Abrad di kawasan Manggala kota Makassar.
Sebelum memasuki arena maulud, Muhammad Tonang, sapaan akrabnya, sempat memasuki museum Abdurrahman Ambo Dalle dan melihat-lihat pajangan foto dokumentasi dan koleksi kitab-kitab karya anre gurutta Abdurrahman Ambo Dalle.
Saat melihat hasil reproduksi karya anre gurutta Ambo Dalle beliau dengan nada penuh penghargaan mengatakan “mahal sekali yang sudah kita kerjakan ini”
Ketika disampaikan oleh pengurus bahwa kitab-kitab ini menjadi kurikulum yang diterapkan di pondok ini, kembali ia menimpali “apalagi jika diajarkan ke santri, ini yang akan menjadi ciri khas, menjadi pembeda dari pondok-pondok lain.’
Baca juga: Maulud Nabi dan Kepentingannya
Bergeser ke arena peringatan maulud nabi, tahun ini tidak disiapkan mata acara khusus hikmah maulud, karena peringatan ini telah didesain sedemikian rupa, di mana sepanjang mata acara semua mengandung pesan-pesan hikmah.
Penampilan pembacaan sirah atau barazanji yang dibaca secara bergantian oleh para santri beserta terjemahannya, kemudian santri putri menyanyikan lagu karya anre gurutta Ambo Dalle yang berisi pesan tentang sifat-sifat nabi saw.
Abdul Rahman Zain, direktur Abrad, dalam sambutannya mengatakan bahwa “pada peringatan maulid kali ini tidak ada mata acara hikmah maulud, karena kami sudah merancang setiap mata acara penuh dengan pesan-pesan hikmah.”
Pengurus Wilayah DDI Sulawesi Selatan yang diwakili oleh gurutta Ibnu Hajar Arief dalam sambutannya menekankan pentingnya peringatan maulud.
“Kita warga DDI wajib mengikuti ajaran para gurutta. Para gurutta terdahulu semuanya memperingati maulud. Maka kita sebagai murid juga wajib mengikut, dan kita yakini bahwa maulud ini sesuatu yang baik, karena ini syi’ar. Bukan sesuatu yang menyesatkan atau bid’ah.”
Kakanwil Kemenag kemudian dapat giliran menyampaikan sambutan dan memulai dengan “saya ingat betul ketika para sahabat saya pendiri pondok ini berkonsultasi dan berdiskusi tentang rencana pendirian pondok ini.”
“Ketika itu, saya cuma berpesan lakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas, buat sesuatu yang berbeda dengan pondok pesantren yang telah lebih dulu ada.”
Mantan kakan Kemenag Maros dan kota Makassar ini juga menggarisbawahi pentingnya peringatan maulud ini.
“Peringatan maulid seperti ini bisa menjaga jalinan silaturahim yang ada di antara kita, dan ini juga akan memanjangkan usia kita, dengan senantiasa menjalin silaturahim.”
Muhammad Tonang juga berbicara pentingnya pondok pesantren sebagai wahana pembinaan agama dan pembelajaran keagamaan Islam.
“Cuma, haruski hati-hati dalam memilih pesantren, dan saya kira keputusan bapak-ibu menitipkan putra-putrinya di Abrad ini adalah sebuah keputusan yang baik, karena saya tahu dan paham betul perkembangan pesantren ini, saya bersahabat dengan para pendiri pondok pesantren ini.”
Baca juga: Menghidupkan Ulumuddin wa Ulumuddunya
Sebagai tambahan, pondok pesantren DDI Abrad saat ini membina lebih kurang 80 santri putra dan putri, yang berasal dari latar belakang keluarga yang beragam.
Abrad juga menyiapkan kuota khusus untuk mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu dan atau yatim piatu.
Kurikulum pendidikan utama di Abrad ini diolah dari kitab-kitab karya pendiri DDI Anre Gurutta H Abdurrahman Ambo Dalle yang jumlahnya lebih kurang 40 judul kitab dari berbagai disiplin ilmu keagamaan Islam.
Selian seorang ‘alim, gurutta Ambo Dalle juga adalah seorang seniman. Belasan lagu yang berisi pesan-pesan hikmah keagamaan juga digubahnya.
Koleksi karya lagu-lagu ini insya Allah akan diaransemen kembali untuk kemudian dipopulerkan kembali ke tengah masyarakat, khususnya warga DDI atau murid-murid anre gurutta.
Pondok Pesantren DDI Abrad sebagai pemikul amanah yang ditugaskan oleh Pengurus Beaar DDI untuk melestarikan karya-karya Anre Gurutta Ambo Dalle, karya tulis, karya seni dan lain-lain yang bertalian erat dengan anre gurutta.
Hadir juga dalam peringatan maulud ini ketua wilayah Permata DDI, Hj. Rosnadi bersama beberapa jajarannya, perwakilan Lawazis DDI, IPDDI, IMDI, LD DDI, perwakilan DDI Galesong Baru, DDI Al-Amin, Ad-Dariyah DDI Sudiang, DDI Mangempang, dan pejabat RT dan RW setempat.
Kegiatan berakhir dengan makan malam bersama oramg tua santri dan para pembina pondok.