ddiabrad.id ~ Menghidupkan Ulumuddin wa Ulumuddunya, demikianlah kira-kira gambaran sederhana cita-cita Pondok Pesantren DDI ABRAD di Makassar untuk terus berinovasi guna memajukan dan mengembangkan seluruh elemen di dalamnya.
Abdul Rahman Zain, Direktur Abrad, memaparkan bahwa “Abrad didirikan untuk menghidupkan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu dunia (Ihya Ulum Ad-Din wa Ulum Ad-Dunya). Integrasi kelimuan ini adalah bagian dari proyek jangka panjang Abrad. Santri harus menguasai ilmu-ilmu agama, dan juga ilmu-ilmu dunia.”
“Di Abrad, dicanangkan beberapa program unggulan yang diharapkan mampu menunjang proyek jangka panjang tersebut. Pertama, kemampuan baca dan hafal Al-Qur’an melalui prorgam tahsin al-qira’ah dan tahfizh Al-Qur’an.”
“Kedua, pembinaan kemampuan baca kitab kuning atau gundul. Yang kedua inilah pondasi utama pembelajaran kepesantrenan. Tanpa pelajaran nahwu, sharf dan bahasa Arab, sebuah lembaga pendidikan yang kadang melabeli diri mereka sebagai pondok pesantren, tidak memenuhi rukun untuk disebut sebagai sebuah pesantren.”
“Ketiga, pembinaan kemampuan berbahasa Inggris. Di era digitalisasi sekarang ini, pembelajaran santri tidak boleh hanya berkiblat ke Timur Tengah saja sebagai sumber pertumbuhan ilmu-ilmu agama, tapi juga harus ada yang belajar ke Barat atau negara-negara maju di bidang teknologi dan informasi, sebagai pusat pengkajian dan penelitian ilmu-ilmu dunia. Jadi harus seimbang ini.” tutur cicit Anregurutta Daud Ismail, salah seorang ‘alim besar di Sulawesi Selatan dan dunia Islam, sekaligus penulis kitab tafsir berbahasa Bugis lengkap 30 Juz.
“Makanya, di Abrad kita jalankan ketiga program itu ke dalam tiga ‘judul’ berbeda, sehingga bisa fokus dan hasilnya maksimal didapatkan oleh santri.” tutup penyandang gelar doktor bidang Ilmu Hadits UIN Alauddin Makassar, dan gelar Lc ilmu Hadits Al-Azhar Cairo Mesir ini.
Sebagai infirmasi, saat ini Abrad membina lebih kurang 50 santri, putra dan putri. Mayoritas santri berasal dari keluarga yatim dan atau tidak mampu, sehingga mereka dibebaskan dari segala kemungkinan biaya yang timbul dalam proses penerimaan dan selama mereka mengikuti program pembelajaran.
Olehnya itu, Abrad membuka kran donasi bagi para dermawan yang hendak menyisihkan sebahagian rezeki yang Tuhan titipkan pada mereka. Informasi program donasi bisa dilihat di kanal dan akun media sosial resmi pondok. Untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan program, dimohon untuk tidak sekali-kali mengirimkan dinasi ke rekening pribadi, terkecuali melalui konfirmasi langsung pengelola program atau Abrad. (AB)