Rizkayadi Sjukri, S.Pd.I., M.Sc

Bagikan Manfaat

Lahir di Makassar tanggal 16 April 1984, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Drs. H. M. Sjukri A. Rahim dan Hj. Samrati.

Pendidikan:

Read More

Beliau pertama kali belajar di Sekolah Dasar Negri 1 Buttatianang Makassar tahun 1899. Tamat SD, beliau hijrah ke kampung orang tua untuk melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren DDI Mangkoso. Selama tujuh tahun, Beliau belajar di tiga tingkatan; Setahun di tingkatan Idadiyah (1995), MTs di Tonronge tahun 1996 dan lanjut MA tahun 1999 pada program IPA. Tahun 2002, beliau meninggalkan Pondok dan kembali ke Makassar untuk lanjut di IAIN Alauddin Makassar dengan mengambil program Manajemen Pendidikan Islam pada fakultas Tarbiyah.

Selama empat tahun di IAIN Alauddin Makassar, pada tahun 2006 beliau menyelesaikan studi dengan meraih mahasiswa terbaik jurusan MPI sekaligus menjadi alumni pertama UIN Alauddin Makassar setelah berubah nama. Tahun 2007, beliau mendapatkan beasiswa STuneD untuk melanjutkan studi di Belanda. Groningen University menjadi tempat menuntut ilmu untuk Magisternya dengan mengambil program Educational Efectiveness and Instructional Design pada fakultas Pedagogy pada tahun 2008.

Pengalaman:

Selama di SD beliau aktif dalam kegiatan santri. Tahun 1994, Beliau menjadi wakil Sulawesi Selatan dalam ajang Aku Anak Saleh tingkat nasional yang dilaksanakan oleh BKPRMI. Selama di Pondok Pesantren, beliau aktif di kegiatan OSIS dan Pramuka. Beberapa kali menjuarai Cerdas Cermat Pramuka tingkat Kabupaten sejak MTs dan MA, serta juga Pramuka Santri tingkat Provinsi di bumi perkemahan Limbung tahun 1999.

Saat menjadi Mahasiswa di IAIN Alauddin, beliau aktif pada kegiatan pengembangan bahasa dan juga organisasi alumni pondok pesantren DDI Mangkoso (Fosmasdim). Beliau mengembangkan skil bahasa Inggrisnya di New English Web for Student (NEWS) dibawah binaan Prof. Azhar Arsyad yang merupakan Rektor pada saat itu. Tahun 2004, beliau lulus tes masuk dalam tim pengajar Bahasa Inggris pada program FIKIH/PIBA di UIN Alauddin Makassar. Setelah tamat di UIN, beliau juga pernah belajar di Kediri selama 4 bulan dan mengambil kursus di beberapa lembaga kursus terkenal seperti, Smart, Kresna, dan Daffodils.

Sepulang dari Belanda, Beliau aktif mengabdikan diri di beberapa Kampus tempatnya pernah belajar, di antaranya STAI DDI Mangkoso (2010-2013), STAI DDI Pangkep (2013-2014), UIN (2010-sekarang) dan Pondok Pesantren Al Fakhriyah (2012-sekarang). Tahun 2011, beliau menjadi salah satu awardee Australia-Indonesia Muslim Exchaged Program (AIMEP).

Tahun 2014, terangkat jadi PNS Kementerian Agama dengan penempatan di KUA Tallo Makassar. Setahun kemudian beliau dipindahkan ke KUA Panakkukang. Tahun 2017, Beliau ditarik ke Kementerian Agama Kota Makassar untuk mengelola pemberitaan Kementerian Agama Kota Makassar dan pada tahun yang sama beliau juga diangkat menjadi Sekretaris Wilayah DDI Provinsi Sulawesi Selatan. Tepat dua tahun (2019) di Humas Kementerian Agama Kota Makassar, beliau terpilih menjadi Humas Terbaik tingkat Sulawesi Selatan.

Tahun 2020, beliau masuk dalam struktur pengurus lembaga pada PC NU Kota Makassar pada tahun itu juga beliau pindah ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Selain sebagai ASN Kemenag, beliau juga sehari-hari terlibat aktif mengurus dan membina di Pondok Pesantren DDI ABRAD Makassar yang didirikan bersama beberapa senior ketika mondok di Mangkoso. Tahun 2022, Beliau masuk dalam Struktur Pengurus Besar DDI pada Lembaga Publikasi, Literasi dan Perpustakaan.

Beliau memiliki satu putri dengan nama Naymira Manahil Rizqiyya buah cinta bersama Anita Noveria yang dinikahinya tahun 2016.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *