Makassar – abrad.ddi.or.id. Dalam mengelola lembaga pendidikan, dibutuhkan kerjasama yang baik antar semua pihak yang memiliki kepentingan. Inilah yang mendasari terbentuknya organisasi pengurus persatuan orang tua santri pondok pesantren DDI Abrad yang disingkat POS Abrad.
Ibu Sitti Rohani, ketua yang terpilih secara aklamasi, dalam sambutannya mengajak seluruh orang tua santri untuk terus bahu-membahu dengan pengelola pondok dalam rangka pengembangan pondok ini.
“Saya tahu betul bagaimana awal mula pondok ini beroperasi, dan hanya dalam kurun waktu yang sangat singkat bisa sepesat ini.” Papar perempuan yang akrab disapa ibu Yani ini.
“Saya juga mengelola lembaga pendidikan, tapi tidak sepesat perkembangan pondok ini. Maka kita sebagai orang tua patut bersyukur ada Abrad yang menjadi tempat belajar putra-putri kita untuk dibina agar akhlaqnya lebih baik”. Sambung orang tua santri Nur Kholis ini.
Menutup sambutannya, ibu Yani mengajak seluruh orang tua santri untuk turut serta dalam setiap upaya pengembangan yang dilakukan oleh pengelola pondok.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Abrad, Andi Taufiq Eka Putra, dalam sambutannya menyitir sebuah hadits Rasulullah saw
المسلم للمسلم كالجسد
“Bahwasanya, seorang muslim dengan muslim yang lain itu ibarat sebuah tubuh, ada yang jadi mata, ada yang jadi kaki, ada yang jadi tangan dan lain sebagainya. Tidak mungkin menjadi kepala semua atau telinga semua. Harus ada pembagian tugas dan fungsi. Itulah gunanya kita berbagi peran, berbagi tugas.”
“Kami mengapresiasi betul inisiasi kelompok orang tua ini untuk bersatu dalam sebuah kumpulan atau organisasi guna mendukung perkembangan pondok ini”
“Terima kasih kami atas wujud dukungan ini, semoga ini semua membawa keberkahan untuk kita semua” tutup insinyur teknik sipil ini.
Sambutan berikutnya, Abdul Rahman Zain, Direktur Pondok Pesantren DDI Abrad, meningatkan “betapa pentingnya membekali putra-putri kita dengan pengetahuan agama yang cukup. Agar kelak generasi kita tidak keliru memahami dan merespon lingkungan sekitar mereka.”
“Pemahaman yang cukup sangat penting sekali, agar mereka punya bekal dan benteng dalam mengarungi kehidupan di masa datang.”
Gus Abraz, sapaan akrabnya, mengutip sebuah ayat “betapa pentingnya mempersiapkan generasi yang handal:
وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا
Hendaklah mereka khawatir apabila meninggalkan generasi yang lemah.”
Lemah ekonomi, lemah jasmani, tidaklah terlalu penting dirisaukan, dan yang paling pokok dirisaukan jika lemah atau kuramg atau bahkan minim pemahaman agama.” Papar alumni Al-Azhar Mesir ini.
Pada kesempatan ini juga, panitia Semesta DDI yang diwakili oleh koordinator kesekretariatan, Muhammad Adlan, mengajak orang tua santri sekalian untuk turut hadir menyemarakkan peringatan Milad Akbar DDI ke-85 tahun.
100,000 peserta ditargetkan oleh panitia yang terdiri dari berbagai unsur; alumni ddi, pembina, santri dan simpatisan DDI diharapkan hadir dalam gelaran ini. (MA)
