Samarinda (Humas Makassar) – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Makassar Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo menghadiri pembukaan Muktamar XXII DDI di UIN Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda yang dilaksanakan selama dua hari. Kehadiran Arsyad Ambo Tuo selain sebagai Kepala Kantor juga merupakan Ketua Pimpinan Daerah DDI Kabupaten Pinrang.
“Alhamdulillah bisa menghadiri Pembukaan DDI. Rombongan Pinrang sudah berangkat lebih dulu lewat Parepare.” Ungkapnya. Sebanyak lebih dari 30 orang rombongan PD Pinrang telah lebih dulu tiba dengan menggunakan transportasi laut.
Muktamar XXII DDI dibuka oleh Wakil Presiden RI K. H. Ma’ruf Amin. Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa Organisasi keagamaan berpotensi menjadi penentu arah perubahan sosial di tanah air karena kapasitas dan jangkauannya yang luas di masyarakat. Seperti halnya Darud Da’wah Wal-Irsyad (DDI) dengan cabang di 17 provinsi, puluhan pondok pesantren, ribuan madrasah, dan 12 perguruan tinggi di berbagai daerah, membuatnya memiliki pengaruh kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk itu, DDI diharapkan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan bagi generasi penerus bangsa.
“Saya berharap, melalui semua institusi pendidikan di bawah naungannya, DDI dapat menjadi mitra pemerintah untuk terus memperbaiki mutu pendidikan bagi generasi penerus bangsa,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka secara virtual Muktamar XXII DDI yang diselenggarakan di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (22/02/2022).
Wapres menuturkan bahwa pengembangan SDM unggul saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah, karena SDM unggul merupakan kunci untuk mewujudkan visi Indonesia maju. Sedangkan mutu SDM, menurutnya di antaranya ditentukan oleh pendidikan dan karakter yang kuat. “Harus kita akui, kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia. Pekerjaan ini menuntut kolaborasi banyak pihak, termasuk organisasi masyarakat di bidang keagamaan seperti DDI,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pada acara yang mengusung tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Wasathiyah Addariyah untuk Indonesia Maju” ini, Wapres mengharapkan tiga hal pokok yang dapat disumbangkan oleh organisasi keagamaan termasuk DDI. “Pertama, membangun masyarakat yang wasathiyyin yaitu masyarakat yang berfikir moderat. Moderasi beragama atau at-tawassuth atau bersikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrem kanan,” sebutnyaDengan menerapkan nilai-nilai wasathiyah, sambung Wapres, perdamaian dalam kemajemukan di tanah air diharapkan dapat terpelihara dengan baik.
Hadir dalam acara ini, Gubernur Kalimantan Timur yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah Muhammad Kurniawan beserta segenap Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kalimantan Timur, para Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Kalimantan Timur, serta segenap Majelis Syuyukh dan Pengurus Besar DDI.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, serta Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas.