Makassar (Humas DDI ABRAD) – Jelang Mukernas DDI, 03-05 Juni 2022 di Parepare, Lembaga Da’wah dan Sosial Darul Da’wah wal Irsyad (LDS-PBDDI) menggelar rapat program kerja melalui meting Zoom, bertajuk “Membangun Jaringan Da’wah untuk Ummat”
Hasil rancangan Program kerja LD PBDDI ini rencananya akan dimatangkan dalam Mukernas DDI di Kota Parepare Sulawesi Selatan, pada 03-05 Juni 2022 mendatang
Ketua Lembaga Da’wah dan Sosial PB DDI, DR.H.Andi Aderus Pasinringi Lc.MA. membuka rapat dengan memaparkan visi LD-PBDDI. Beliau mengatakan bahwa implemetasi program Dakwah dan Sosial hanya dapat eksis jika jaringan lembaga Dakwah dan Sosial di tingkat provinsi dan daerah dapat terbentuk, karena Lembaga Dakwah memiliki peranan yang strategis untuk mendukung aktivitas dakwah para dai dan ulama kepada masyarakat. Karena itu, Andi Aderus berharap ada data base terkait lembaga dakwah yang telah terbentuk ditingkat provinsi dan wilayah di Indonesia. untuk itu, perlu dukungan kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) yang telah memiliki jaringan di semua kabupaten/kota agar segera membentuk Lembaga Da’wah (DPC DDI).
Selanjutnya, Sekretaris LD-PBDDI, Dr. H. A. Rahman Ambo Masse dan Wakil Ketua, Dr. Hasyim Haddade memaparkan sejumlah program kerja Lembaga Dakwah dan Sosial yang siap untuk dimatangkan pada Mukernas awal Juni mendatang.
Ormas Darul Da’wah wal Irsyad didirikan pada tahun 1938 oleh ulama besar kharismatik Sulawesi Selatan, yaitu AGH. Abd.Rahman Ambo Dalle. Visi anregurutta bahwa DDI didirikan dengan tujuan memajukan Pendidikan Islam, Dakwah dan Sosial keumatan,
AGH. Abd.Rahman Ambo Dalle adalah seorang ulama dan tokoh pejuang Pendidikan yang hidup di empat era, yaitu penjajahan Belanda, Jepang, dan era orde lama, serta orde baru. Nama beliau sekarang sedang dalam pengusulan untuk diangkat menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Saya meminta dukungan ini agar supaya nama dakwah yang disematkan pada nama DDI lebih ditonjolkan lagi dengan melembagakan jaringan Dawah DDI, demikian harapan ketua LD PB DDI yang akrab di sapa DR.Andi dalam meeting Zoom Kamis (19 Mei 2022) Jam 19.30 WITA
Hal senada juga disampaikan Habib Abd Rahman Hadi Al Mahdaly, bahwa keberadaan Lembaga Da’wah DDI sangat dinantikan masyarakat, hal itu bukan saja karena DDI dianggap organisasi tua yang sudah mapan, tapi juga dikenal sebagai gudangnya “barakka,” lebih jauh habib Abd Rahman mengatakan, bahwa dengan nama DDI ,masyarakat tidak perlu lagi khatwatir di bid’ahkan atau dicap sesat, Karena DDI adalah organisasi yang berhaluan Ahlusunnah wal jamaah, yang sangat moderat, dan mendukung Moderasi beragama.
Sementara itu, Dr. H. Mahrus Amri Lc. MA, mengatakan, bahwa tanpa Lembaga Da’wahpun aktivitas dakwah yang dilakukan oleh ulama, da’I dan alumni DDI telah bejalan dan mengakar di masyarakat, hanya saja untuk membangun jaringan dawah yang lebih sistematis dibutuhkan lembaga khusus yang mewadahinya. Secara formal, lembaga dakwah dan social akan menjadi tempat menelorkan kaderisasi dan pembinaan Da’I yang membawa visi, misi dan doktrin DDI membumi di masyarakat.
Para peserta rapat menyadari bahwa membangun jaringan dakwah akan menghadapi sejumlah tantangan, diantaranya perbedaan pandangan, baik internal maupun eksternal, namun kita harus yakin bahwa para Ulama dan Da’I DDI dapat diterima oleh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia bagian Tengah dan Timur. Karena reputasi DDI telah dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya. (LD-PBDDI)