Makassar, (Humas DDI ABRAD) – Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sulsel Anre Gurutta Prof Dr HM Faried Wadjedy Lc MA mengungkapkan harapan besarnya untuk pengembangan Pesantren Darud Da’wah wal-Irsyad (DDI) Mangkoso.
AGH Faried, pimpinan Pesantren DDI Mangkoso, itu dalam Reuni Nasional dan Halalbihalal Akbar (RN-HBHA) Ikatan Alumni Darud Da’wah wal-Irsyad (DDI) Mangkoso, di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Kamis (5/5/22).
“Ada program di kampus (DDI Mangkoso), bagaimana nanti menjadikan pesantren kita ini sebagai pesantren terbesar, sekurang-kurangnya di kawasan timur Indonesia,” kata AGH Faried disambut tepuk tangan ribuan hadirin.
Oleh karena itu, lanjut Gurutta Faried, ada program pengembangan kampus lagi menjadi 50 hektar. Sebelumnya DDI Mangkoso menerima 17,7 hektar dari Bupati Barru.
“Dan itulah kita tawarkan kepada masyarakat untuk berwakaf. Dan alhamdulillah disambut baik oleh masyarakat kita. Setiap saya naik ke Makassar untuk memberikan pengajian-pengajian, selalu ada saja satu dua orang yang memberikan wakafnya. Dan, wakaf ini saya kira cukup murah yaitu Rp 25.000 per meter,” tutur Gurutta Faried.
Pondok Pesantren DDI Mangkoso di Kabupaten Barru saat ini sudah tiga kampus dengan rangkaian bangunan luas serta panorama alam yang eksotis. Belum lagi semarak religiusitas para santri yang menyejukkan hati pengunjung.
Gurutta Faried berharap pesona DDI Mangkoso tersebut dinikmati masyarakat luas. Ia pun meminta dukungan berbagai kalangan untuk mewujudkannya.
“Nanti bagaimana di pesantren ini ada wisata religi, program wisata religi. Makanya itu ada kerja sama dengan Menteri Pariwisata. Kemudian inilah juga bagaimana kereta api ini, stasiun yang ada di situ diberi nama DDI Mangkoso. Jadi nanti, mudah saja kalau dari Makassar, mau ke mana, mau ke DDI Mangkoso, orang sudah hafal semua itu di mana berhentinya, di mana turunnya nanti, di Mangkoso ini,” ujar putra alm AGH M Amberi Said, tersebut.
Ketua Umum PB DDI, AGH Prof Dr Syamsul Bahri A Galigo, juga hadir sambutan dalam hajatan akbar alumni DDI Mangkoso.
Saking ramainya peserta, AGH Syamsul Bahri pun menilai acara tersebut bukan reuni nasional melainkan internasional. Sebab, banyak peserta dari luar negeri yang datang.
Dalam sambutannya, AGH Syamsul Bahri menegaskan bahwa DDI sekarang ini sudah satu bendera. Nama Mangkoso atau DDI Mangkoso simbol kebanggaan dan semua kalangan DDI termasuk dalam cap bersejarah: DDI Mangkoso.
Di lain sisi, Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr KH Muammar Bakry Lc MA yang juga alumni DDI Mangkoso mengatakan, RN HBHA Ika DDI Mangkoso hakekatnya adalah silaturahim. Silaturahim guna membangun konsolidasi ukhuwah addariyah (persaudaraan ke-DDI-an) untuk melanjutkan visi DDI sebagai lembaga pendidikan dan dakwah.
“Peran alumni dalam membangun bangsa dengan berbagai latar belakang diharapkan bisa lebih maksimal dengan silaturahim yang solid,” kata KH Muammar, imam besar Masjid Al Markaz Al Islami Jend Jusuf Makassar. (Ilham Mangenre/Irfan)