Parepare (Humas DDI ABRAD) – Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) yang digelar di IAIN Parepare dihadiri ribuan peserta dari berbagai daerah pada Jumat, (03/06/2022).
Mukernas tersebut dihadiri langsung Staf Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Nuruzzaman, serta sejumlah kiyai DDI seperti Majelis Syuyukh PB DDI AGH Lukamanul Hakim, Ketua PB DDI AGH Prof Andi Syamsul Bahri Galigo, AGH Rahim Yunus, Kepala Kementerian Agama Sulsel serta Wali Kota Parepare Taufan Pawe.
Ketua Panitia Mukernas DDI, Surianto mengatakan pada Mukernas ini merupakan lanjutan dari Muktamar DDI yang digelar di Kalimantan Timur awal tahun lalu.
“Peserta yang hadir pada Mukernas DDI di Parepare ini, dihadiri oleh lebih 2000 peserta dari pengurus DDI seluruh Indonesia,” kata dia saat acara.
Dirinya menjelaskan, antusias masyarakat DDI hadir di acara ini memang begitu besar, terlebih di gelar di Parepare yang merupakan salah satu wilayah besar DDI ini. “Bahkan kegiatan ini juga dibantu oleh para masyarakat DDI di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Staf Khusus Kementerian Agama (Kemenag) RI Muhammad Nuruzzaman yang mewakili Menteri Agama membuka Mukernas DDI yang digelar di IAIN Parepare. Ia memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.
“Sebagai pemerintah kami sangat mendorong Mukernas DDI ini bisa melahirkan rumusan dan rekomendasi keummatan untuk Indonesia,” kata dia usai acara pembukaan.
Dirinya menjelaskan, DDI sebagai lembaga keagamaan sudah terbukti komitmennya dalam bidang pendidikan dan dakwah selama ini di tengah masyarakat.
“Oleh karena itu kami sangat mendukung, agar merekomendasikan usulan sebagai solusi, apalagi ini DDI sangat Wasathiyah selama ini dan telah menjadi perhatian di Kementerian,” tandasnya.
Ketua Pengurus Besar (PB) DDI AGH Syamsul Bahri Galigo, mengatakan Mukernas DDI diharap bisa mengembalikan masa keemasan DDI. Apalagi digelar di Parepare yang memang menjadi awal mula kejayaan DDI di daerah ini.
“Dulu seluruh masjid di Parepare ini anak DDI yang pelopori bahkan pengajian dilakukan oleh santri DDI,” katanya.
Selain itu, dirinya menjelaskan bahkan seluruh warga DDI harus menyadari bahwa DDI ini besar, karena memiliki ribuan Madrasah dan ponpes. “Mereka ini merupakan benteng aswaja di Indonesia,” jelasnya.