Makassar (Humas DDI Mangkoso) – Panitia Pelaksana Reuni Nasional dan Halal Bihalal Akbar (RN-HBHA) Alumni DDI Mangkoso untuk terakhir kali mengadakan rapat evaluasi sebelum libur lebaran di Homebase panitia Hotel Erin Jalan Toddopuli 7 Makassar, Selasa (26/04/2022).
Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Nurhasan didampingi oleh Sekretaris dan Bendahara Panitia dihadiri oleh Ketua Umum dan Sekretaris Umum IADI yang langsung datang dari Jakarta, pembina pondok pesantren juga datang langsung dari Mangkoso, dan seluruh koordinator bidang dan anggota panitia. “Kami juga mengundang Ketua Umum dan Sekretaris IADI serta pembina pondok pesantren untuk meminta saran dan masukannya sehingga reuni ini dapat terlaksana dengan baik” ungkapnya
Cacank sapaan Nurhasan mengungkapkan bahwa rapat ini merupakan rapat evaluasi dari apa yang telah dilaksanakan sebulan terakhir seperti sosialisasi kegiatan, audiensi tokoh dan pejabat, keuangan panitia. Selain itu dirapat ini juga akan membahas finalisasi rundown acara, undangan para tamu VIP dan yang lainnya dianggap perlu.
“Hal yang utama dari rapat ini adalah bagaimana teman-teman alumni dapat hadir di Reuni Nasional ini. Motivasi kami sangat tinggi karena semangat yang diberikan oleh Anregurutta Faried Wadjedy. Baru kali ini Anregurutta mau menginap di Hotel Makassar bersama istri dan keluarga beliau. Biasanya beliau kalau di Makassar pasti nginap di rumah pribadinya sehingga kami panitia menyiapkan kamar President Suite buat beliau.” ungkapnya sambil terharu mengingat semangat Anregurutta untuk hadir.
Bukan hanya itu, tambahnya, lebih dari dua puluh kamar untuk para Gurutta yang mewakafkan dirinya mengajar di Mangkoso kami juga siapkan agar beliau dapat hadir di Reuni Nasional ini.
Dengan semangat itu, Cacank mengharapkan di rapat evaluasi ini untuk kembali mengajak para alumni untuk dapat hadir dengan Dress Code baju santri ala Mangkoso. “Dress Code reuni nantinya adalah baju santri putih putih (Baju Koko Putih, Sarung Putih dan Kopiah Putih)” ungkapnya.
Sekretaris Panitia M. Arafah Idrus menambahkan Dress Code itu kalau bisa diusahakan tetapi karena sarung putih sekarang agak susah didapat tidak apa-apa warna lain asal pakai sarung. “Hal yang utama adalah teman alumni dapat hadir. Jadi sarungnya wajib tetapi warna putihnya sebagai opsi.” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa banyak alumni juga telah membuat baju seragam untuk dipakai hadir di Reuni Nasional, sehingga dress code reuni ini diputuskan. “Nah, sedangkan untuk pakaian seragam yang telah dibuat per angkatan bisa nanti dipakai pada malam harinya di acara ramah tamah.” lugasnya.