Mangkoso (Humas DDI Mangkoso) Guna menguji hafalan dan kemampuan baca kitab santri-santri Madrasah I’dadiyah Pondok Pesantren DDI Mangkoso, dilaksanakan Haflah Qiraatil Kutub pada Ahad, 27 Maret 2022 di GOR Kampus 2 Putra Tonronge.
Kegiatan ini bertujuan menguji hafalan juz tiga puluh, hafalan kitab Jurumiyah dan Amtsilah at-Tashrifiyah yang merupakan kitab dasar Ilmu Nahwu dan Sharaf, serta kemampuan baca kitab kuning dengan membaca kitab Hilyatus Syabab karya AG.H. Abdurrahman Ambo Dalle.. Selain diuji oleh dewan guru yang telah ditentukan, tamu yang hadir juga diberi kesempatan untuk menguji langsung para santri dengan menyebut nomor dada santri yang bersangkutan. Santri-santri yang mengikuti haflah tersebut merupakan santri yang telah mengikuti proses belajar di Madrasah I’dadiyah Pondok Pesantren DDI Mangkoso selama enam bulan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso, AG.H.M. Faried Wadjedy bersama para pembina pesantren, Dekan Fakultas Syariah UIN Alauddin Makassar yang juga Imam Besar Mesjid Al-Markaz Makassar Dr.H.Muammar Bakri, Lc., M.A., Kepala Kantor Kemenag Kab. Barru Dr.H. Jamaruddin, M.Ag. yang mana keduanya adalah alumni Madrasah I’dadiyah angkatan kedua tahun 1986, serta para santri Madrasah I’dadiyah bersama orang tuanya yang sekaligus datang menjemput anaknya untuk pulang berlibur Ramadan.
Dalam laporannya, Dr.Muhammad Agus selaku Kepala Madrasah I’dadiyah menyampaikan bahwa jumlah santri I’dadiyah saat ini sebanyak 717 dari jumlah 750 yang mendaftar di awal tahun ajaran. “Sebenarnya yang mendaftar lebih delapan ratus calon santri, tetapi sekitar seratus yang terpaksa ditolak karena kuota sudah terpenuhi. Awalnya kami agak ragu dengan santri baru yang masuk karena mereka adalah alumni corona yang lebih satu tahun belajar di SD secara daring. Tapi alhamdulillah, hari ini kita lihat bersama hasilnya, setelah mereka dibina selama enam bulan di Madrasah I’dadiyah. Haflah Qiraatil Kutub ini adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban kami kepada para orang tua santri yang telah mempercayakan putra-putrinya dibina di pesantren ini”, ungkapnya.
Madrasah I’dadiyah adalah madrasah khas DDI Mangkoso yang didirikan tahun 1986, merupakan kelas persiapan yang memberikan pembinaan khusus secara intensif kepada santri tamatan SD/MI yang akan lanjut ke Mts Putra/Putri/SMP DDI atau PDF Wustha, serta tamatan Mts/SMP dari luar Pesantren DDI Mangkoso yang akan lanjut ke MA Putra/Putri atau PDF Ulya. Di madrasah ini, santri akan dibina selama satu tahun dengan enam bidang studi utama sehingga santri memiliki kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan dan mengikuti pelajaran pada tingkatan yang lebih tinggi, yaitu Mts/SMP/PDF Wustha atau Madrasah Aliyah/PDF Ulya yang materi bidang studi kepesantrenannya menggunakan kitab-kitab berbahasa Arab yang tidak berbaris (kitab gundul). Bidang studi yang diajarkan setiap hari adalah Alquran (bacaan, tajwid, hafalan), Bahasa Arab (Lugah, Nahwu, Sharaf, dan Mahfudat), serta pengajian kepesantrenan yang meliputi : Fikhi, Tauhid, Hadits, Tafsir, Akhlak, Khat/Kaligrafi, Tilawah, Barazanji/Nasyid, dan Pidato.
Semua santri baru tamatan SD/MI atau SMP/MTs harus terlebih dahulu dibina di Madrasah I’dadiyah, Sedangkan calon santri yang tamat dari Mts pondok pesantren bisa langsung diterima pada madrasah Aliyah/PDF Ulya apabila dinyatakan lulus dalam tes baca kitab kuning. Madrasah I’dadiyah berada pada tiga kampus, yaitu : I’dadiyah Unit I (Putra dan Putri) di Kampus 1 Mangkoso, I’dadiyah Unit II (Putra) di Kampus 2 Tonronge, dan I’dadiyah Unit III (Putri) di Kampus 3 Bululampang. Ketiga unit tersebut memiliki sistem pendidikan dan pembinaan yang sama, tetapi lokasi kampus yang berbeda.