Lahirkan Penghafal Alquran, DDI Mangkoso Laksanakan Daurah Tahfidz

Bagikan Manfaat

Mangkoso (Humas DDI Mangkoso) – Sebanyak seratus santri PDF Wustha dan PDF Ulya yang terdiri dari lima puluh putra dan lima puluh putri mengikuti Daurah Tahfidz Al-Qur’an Ramadhan  yang dilaksanakan oleh Majelis Qiraah wa Tahfidz al-Qur’an (MQTQ) Kampus 1 Pondok Pesantren DDI Mangkoso. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga puluh hari, dari tanggal 25 Maret – 25 April 2022 atau 22 Syaban – 24 Ramadhan 1443 H, yang dilaksanakan di Musallah Kampus 1 untuk putri dan Asrama Blok B untuk putra. Peserta didampingi oleh sembilan muhafidz/pembina hafalan dan panitia.

Saat memberikan laporan dalam acara pembukaan, Ustaz Muhammad Idrus selaku Ketua MQTQ Kampus 1 Mangkoso menyampaikan bahwa metode yang digunakan dalam daurah adalah perpaduan Metode Tahfidz Sulaimaniyah (Turki) dan Metode Karantina Thaif (Madinah) sehingga dalam waktu tiga puluh hari mampu melahirkan santri penghafal Alquran yang mutqin (lancar) sekaligus faham makna hafalannya.

Read More

“Penyelenggaraan daurah ini sangat tepat di pondok pesantren karena bekal santri pada kemampuan ilmu alat Bahasa Arab dan pembacaan literasi kitab kuning sangat mendukung santri yang mutafaqqih fiddin, hafal Alquran sekaligus paham tafsirnya”, ujar Ustaz Idrus yang juga menjabat Kepala PDF Wustha DDI Mangkoso.

Daurah dibuka secara resmi oleh Ustaz Dr. Muhammad Agus yang mewakili Kepala Kampus 1 Mangkoso. Dalam sambutannya, ia mengemukakan sebuah hadis tentang keutamaan penghafal Alquran yang dimasukkan ke syurga dan diberi keistimewaan oleh Allah SWT untuk memberikan syafaat kepada sepuluh anggota keluarganya, sekalipun mereka telah divonis neraka. “Kalian hadir di sini bukan kebetulan, tapi sudah menjadi takdir dan ketentuan Allah SWT. Karena itu, ikutilah daurah ini dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan keistiqamaan”, ungkapnya memberi motivasi kepada peserta.

Pembukaan Daurah juga dihadiri oleh Syekh Toha Muhammad Subih (Mab’uts Al-Azhar Mesir) yang berpesan kepada seluruh peserta, “Seorang hamilul Quran/penghafal Alquran mesti menjadikan Alquran sebagai wirid yang dibaca setiap hari dengan meluangkan waktu khusus dengan tidak terganggu pada segala kesibukan apapun”, ujarnya dalam Bahasa Arab.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *