Makassar (Humas DDI Mangkoso) – Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh. M. Si, menitip pesan kepada seluruh Alumni DDI Mangkoso untuk senantiasa menebar kebaikan dimanapun berada dan menjadikan AGH. Ambo Dalle sebagai spirit perjuangan membangun bangsa khususnya Sumber Daya Manusia (SDM).
Hal tersebut disampaikan Bupati Barru Ir H Suardi Saleh dalam sambutannya pada acara Reuni Nasional Lintas Generasi dan Halal Bi Halal Akbar Ikatan Alumni DDI Mangkoso, di Hotel Claro Makassar, Kamis (5/5/2022).
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Pimpinan Pondok DDI Mangkoso AG. Prof. Dr. H.M. Faried Wadjedy, Lc. MA. Mantan Wakil Presiden HM. Yusuf Kalla, Menteri Pariwisata dan Ekraf, Sandiaga S. Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman,Ketua DPRD Prov Sulsel, A. Ina Kartika Sari Pangdam IV/Hsn Mayjend TNI Andi Muhammad, Founder Bosowa Group H. M. Aksa Mahmud, dan sejumlah tokoh nasional serta para Alumni DDI Mangkoso.
Bupati turut mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut.Tentunya ini hasil kerjasama yang baik panitia ditambah dukungan semua pihak yang berpartisipasi menyukseskan ini.
Bupati Suardi Saleh menjelaskan sejarah singkat berdirinya Ponpes DDI Mangkoso yang terletak di Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru.
“Pada zaman kerajaan awal tahun 1935-an, seorang raja Soppeng Riaja yang visioner dan agamais bernama H. Muhammad Yusuf Andi Dagong menginisiasi mendirikan tiga mesjid di daerah kekuasaannya, salah satunya berada di Mangkoso sebagai ibukota kerajaan Soppeng Riaja,” kata Suardi Saleh
Namun, menurutnya, mesjid tersebut tidak berkembang dan sangat jarang digunakan sebagai sarana ibadah oleh masyarakat sekitar sebagai akibat kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran Islam.
“Hal tersebut menimbulkan kegelisahan dan sekaligus sebagai motivasi dan menjadi pembangkit semangata serta pemicu untuk berusaha sekuat tenaga dalam kondisi infrastruktur yang terbatas senantiasa menginisiasi untuk membangun peradaban Islam diwilayah kekuasaannya. Sebagai pemimpin yang visioner bersama tokoh agama setempat AGH. HM. Amberi Said melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama se wilayah Swapraja Soppeng Riaja untuk membuka lembaga pendidikan agama di Mangkoso,” urainya.
Lanjut Suardi Saleh, akhirnya H. Muhammad Yusuf Andi Dagong bersama AGH. Amberi Said melakukan perjalanan untuk menemui seorang ulama besar di Sengkang yang bernama AGH. Muhammad As’ad pemimpin Ponpes Assadiyah Sengkang, agar berkenan mengirim seorang muridnya untuk memimpin Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) di Mangkoso.
“Walaupun awalnya ditolak, akan tetapi kegigihan dan keteguhan H. Muhammad Yusuf Andi Dagong akhirnya AG. KH. Muhammad As’ad mengutus murid terbaiknya yang bernama AGH. Abdurrahman Ambo Dalle untuk memimpin MAI di Mangkoso dan berdirilah MAI Mangkoso pada tanggal 21 Desember 1938 yang sekarang dikenal Ponpes DDI Mangkoso,” jelasnya. (dck)