Makassar-abrad.ddi.or.id.- Tiga pengajar DDI Abrad mengikuti program intensif yang dijadwalkan akan berlangsung selama 15 hari, mulai 7 hingga 20 Desember 2024, bertempat di hotel UIN Alauddin Makassar.
Sebanyak 25 peserta yang telah lolos seleksi administrasi dan wawancara mengikuti kegiatan ini. Seleksi wawancara dilakukan oleh tiga dewan pewawancara, yaitu:
Di antara 25 orang peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) tersebut, terdapat tiga pengajar DDI Abrad yang dinyatakan lolos setelah melalui seleksi dan wawancara oleh MUI Sulawesi Selatan.
Adapun ketiganya ialah:
- Muhammad Aslam Latang Addaary, S.Ag., S.H.
- Muhammad Faried Addary, S.Ag., S.Pd.
- Fathurrahman Addary, S.Ag.
Dalam program intensifikasi PKU tersebut, para peserta mendapatkan suntikan ilmu dan hikmah dari banyak guru besar yang sekaligus ulama Sulawesi Selatan.
Selanjtnya, disiplin ilmu yang digali dalam pendidikan ini adalah disiplin ilmu-ilmu agama meliputi:
fikih ibadah, bahasa Arab, akidah, tafsir, tasawuf, moderasi beragama, ushul hadits, fikih muamalah, ulumul qur’an, ushul fikih, ushul hadits.
Disamping itu ada pula materi umum yang lain seperti wawasan kebangsaan, media sosial dan banyak lagi.
Sekretaris umum MUI Sulsel, Prof. Dr. Muammar Bakry, Lc., MA. saat memberikan materi di pendidikan kader ulama tersebut menyatakan bahwa “di sini kita bukan hanya mendalami pelajaran, tapi kita juga belajar untuk bagaimana mengajarkan apa yang telah kita pelajari kepada masyarakat.”
Pesan lain, “diserap ilmunya para gurutta semoga berkah serta bisa diwariskan ke santri DDI Abrad” pesan Andi Taufiq Eka Putra, ketua yayasan Pondok Pesantren DDI Abrad
kepada para pengajar pondok pesantren DDI Abrad yang mengikuti pendidikan kader ulama (PKU) MUI Sulawesi Selatan.
Pada Akhirnya, dengan partisipasi tiga pengajar DDI Abrad dalam PKU MUI Sulsel 2024 memperkuat komitmen pesantren. Begitu pula, harapan besar muncul agar ilmu yang diperoleh dapat memberi dampak positif bagi pesantren DDI Abrad pada khususnya dan masyarakat pada umunya.
Terakhir, semoga ilmu yang didapatkan bisa melahirkan calon-calon pewaris nabi yang diharapkan mampu membawa perubahan bagi masyrakat dan pendidikan Islam di Sulawesi Selatan.