Makassar, abrad.ddi.or.id– Direktur Program Pascasarjana (PPS) IAIN Bone, Prof. Lukman Arake membuka tahun pelajaran baru di Pondok Pesantren DDI ABRAD Makassar, pada Selasa (29/07/2025), bertempat di Aula Pondok Pesantren DDI ABRAD.
Kehadiran Prof. Lukman, sapaan akrabnya, disambut antusias pengurus pondok dan santri. Sekira pukul 10.00 acara dimulai dipandu langsung oleh pimpinan pondok, Kyai Abdul Rahman Zain, yang juga masih junior Prof. Lukman semasa belajar di Mesir belasan tahun lalu.
Kelas kali ini bertajuk Pembukaan Tahun Ajaran Baru atau semacam Studium General di kampus-kampus perkuliahan pada umumnya.

Prof. Lukman diminta untuk membawakan dua tema khusus dalam isi pemaparannya; Isnpirasi dan Motivasi.
Prof. Lukman kemudian menerima pengeras suara untuk memulai pemaparannya. Beliau memulai dengan rasa penasarannya dengan Pondok Pesantren DDI ABRAD ini, dan kali ini berkesempatan mendatangi secara langsung setelah sekian lama hanya mendengar nama dan gerakannya.
Baca juga: Koordinator Stafsus Menag RI di ABRAD
Guru Besar Siyasah Syar’iyyah IAIN Bone ini kemudian melanjutkan pemaparannya dengan bertutur bagaimana sulitnya menjadi santri jaman dulu ketika masuk di DDI Mangkoso tahun 1985, yang dijalaninya selama lebih kurang 8 tahun. Sejak jenjang I’dadiyah hingga berkuliah setahun lalu kemudian lanjut ke Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, yang ditempuhnya selama lebih kurang 15 tahun.
Ketua Pengurus Daerah DDI Bone ini menggarisbawahi beberapa poin penting prinsip-prinsip yang harus diperpegangi sebagai santri.
Baca juga: 56 Tahuh IMDI Mengabdi
Ungkapan “engkau tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan 6 perkara” merujuk pada enam syarat penting untuk menuntut ilmu, yang sering disebutkan berasal Imam Syafi’i atau Ali bin Abi Thalib , yaitu kecerdasan, semangat/ambisi, sabar, biaya/bekal, bimbingan guru, dan waktu yang lama. Syarat-syarat ini menjelaskan bahwa ilmu tidak bisa didapat secara instan, melainkan membutuhkan kerja keras, ketekunan, dan pengorbanan dalam jangka waktu yang panjang.

