Makassar, abrad.ddi.or.id.– Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kabid PD Pontren) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Muhammad Yunus, M.Ag, beserta beberapa orang staf, dan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar DDI, Anre Gurutta Prof. Dr. H. A. Syamsul Bahri A. Galigo, Lc, MA,  hadiri peringatan maulud di Pondok Pesantren DDI ABRAD Makassar, pada Selasa pagi (09/09/2025).
Baca juga: IMDI Majene Aktif Kembali
Saat yang sama hadir juga Ketua Umum Pengurus Pusat Ummahat DDI Hj. Andi Besse Zulfa, Ketua Lawazis DDI, Gurutta H. M. Yahya Ahmad, Kepala Seksi PD Pontren Kantor Kementerian Agama Kota Makassar, Kyai Hasan Pinang, S.Ag, M.Phil, Kepala KUA Manggala, berserta rombongan Permata DDI Wilayah Sulawesi Selatan dan Ummahat DDI Kota Makassar.

Kabid PD Pontren dalam sambutannya di hadapan santri dan orang tua santri yang hadir, menyampaikan bahwa “sudah tepat sekali ibu bapak menitipkan putra-putri bapak di tempat ini, karena di sinilah putra-putri kita akan ditempa, mulai akhlaknya, perilakunya, bacaan qur’annya, hafalannya dan kemampuan pemahaman keagamaan lainnya.”
“Pesantren adalah benteng moral terpenting saat ini, di tengah gempuran informasi dan globalisasi, anak-anak kita dididik agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi banyak orang.”
“Semoga keberadaan putra-putri kita di pondok ini menjadi pembuka keberkahan untuk ibu bapak sekeluarga, sebab dari aktivitas keseharian putra-putri kita yang mempelajari, mendalami dan mengkaji ilmu-ilmu agama.” tutup ketua PD DDI Wajo ini.
Baca juga: Stafsus Menag RI di ABRAD
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peringatan Milad VI Pondok Pesantren DDI ABRAD, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Anre Gurutta Ketua Umum PB DDI didampingi Kabid PD Pontren dan undangan laiinya. Aneka penampilan diperankan oleh santri-santriwati, pembacaan barazanji dengan tarjamah Bugis, nyanyian lagu-lagu karya Anre Gurutta Ambo Dalle, serta penampilan hadrah.
Puncak acara diisi dengan taushiyah Anre Gurutta Ketua Umum yang menguraikan dengan sangat rinci, kenapa kita memperingati maulud nabi? apa urgensinya? dan permasalahan-permasalahan maulud lainnya yang sering dianggap menyimpang oleh sebagian saudara muslim lainnya.

Saat ini, Pondok Pesantren DDI ABRAD membina lebih kurang 130 orang santi dalam dua jenjang; Wustha setingkat menengah pertama dan Ulya setingkat menengah atas. Aneka kegiatan santri juga dihadirkan untuk menambah keterampilan santri; kelompok pramuka, panahan, seni bela diri silat, hadrah, paduan suaran dan kelas khusus pembinaan baca kitab atau kemampuan bahasa Arab.
